BANDUNG, WR- Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf Macan Effendi minta para pemilih mula tidak asal mencoblos. Generasi Z (Gen-Z) harus melek dan terlibat dalam proses politik.
Termasuk saat Pilkada 27 November mendatang. “Banyak anak muda yang tidak paham politik. Bahkan seolah menjauhi politik. Itu salah dan berbahaya. Sebab, semua proses kehidupan sejatinya ditentukan lewat proses politik,” kata Dede Yusuf, Sabtu (16/11/2024).
Bertempat di Ibis Hotel Transtudio Bandung, KPU menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih. Hadir 200 orang warga Kabupaten Bandung, sebagian besarnya Gen-Z.
Menurut Dede Yusuf, periode lalu dia pimpinan Komisi X yang mengurusi pendidikan. Salah satu programnya akses beasiswa baik PIP maupun KIP kuliah.
“Jangan dikira akses beasiswa itu tidak lewat proses politik. Tidak mungkin warga Kabupaten Bandung dapat PIP dan KIP kalau tidak keputusan politik,” katanya.
Untuk periode 2024-2029, Dede mengaku dapat penugasan dari Partai Demokrat untuk jadi pimpinan Komisi II. Sebuah komisi di Senayan yang sering disebut komisi politik dan pemerintahan dalam negeri.
“Yang kita urus mulai dari pemerintahan desa, proses pemilihan wakil rakyat di semua tingkatan dan para pemimpin dari kepala daerah hingga presiden,” tegas wakil rakyat dari dapil Jabar II ini.
Yang paling dekat, tutur wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini, ada hajat pilkada serentak. Yakni coblosan 27 November. Akan dipilih bupati/walikota, dan gubernur.
“Pilih dengan cerdas dan bertanggung jawab,” tegas Dede Yusuf. Selain memilih, Gen-Z juga harus partisipasi dengan menjadi pengawas partisipatif.
“Yang baru akan mencoblos tentu soal celup tinta saja belum jelas. Apakah di telunjuk atau di kelingking,” ungkap Dede Yusuf.
Di acara tersebut hadir, antara lain, Ketua KPU Kabupaten Bandung Syam Zamiat Nursyamsi. Lalu, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Saeful Bachri. (R-03)