BANDUNG, WR- Kementerian ATR/BPN menggelar sosialisasi program strategis di Kabupaten Bandung. Hadir 100 warga masyarakat, termasuk penyerahan sertipikat dalam program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
Acara dibuka Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf Macan Effendi, di Grand Sunshine Hotel Soreang, Sabtu (30/11/2024). “Ini momen pertama bagi saya bersinergi dengan Kementerian ATR,’ ucap Dede Yusuf.
Menurut politikus senior Partai Demokrat ini, tanah sangat esensial dan penting bagi kehidupan warga. Juga menggerakkan roda perekonomian sebuah bangsa.
“Sertipikat tanah ini bisa dijadikan agunan, modal usaha ke perbankan,” tegasnya. Hanya, Dede Yusuf mengingatkan untuk bersikap bijak setelah bidang tanah dapat sertipikat.
“Jangan buru-buru dijual. Tanah harus bisa jadi aset turun temurun,’ tandas wakil gubernur Jabar periode 2008-2013 ini.
Sementara itu, M. Hailuki, wakil ketua DPRD Kabupaten Bandung menyebut banyak laporan sengketa tanah. Terutama di wilayah timur seperti Rancaekek, Cicalengka, Cileunyi, dan Majalaya.
“Saya sempat diskusi dengan Wamen, Pak Ossy Dermawan terkait pasukan penegakkan hukum pertanahan. Apakah mungkin dibentuk semacam perwira pertanahan,” ungkap Hailuki.
Jika ada aparat penegakan hukum di lapangan, maka masalah-masalah pertanahan bisa ditangani cepat. “Ibaratnya aparat Dishub yang bisa menindak angkot. Pasukan Gakkum ATR juga kurang lebih begitu,” katanya.
Dalam acara tersebut dilakukan penyerahan sertipikat kepada warga. Secara simbolis kepada 10 perwakilan dari Desa Margahayu. Termasuk di dalamnya sertifikat berbentuk elektronik.
“Sertipikat manual berupa buku. Sementara yang digital atau elektronik cuma selembar berisi barcode,” ujar Jerry, kepala bidang pengadaan dan pengembangan tanah Kanwil BPN Jawa Barat.
Menurutnya, ada sekitar 23 juta bidang tanah di Jabar. Paling banyak di Kabupaten Bogor. Sejak ada program PTSL, tercatat 7,7 juta bidang tanah sudah terdaftar. Yang sudah berupa sertipikat ada 4,3 juta.
Sebagai narasumber tampil juga Iim Rohiman, kepala BPN Kabupaten Bandung. (R-03)