BANDUNG, WR- Kementerian Pemuda dan Olahraga mengapresiasi kegiatan bimtek wirausaha di Kabupaten Bandung. Acara itu dihelar Kemenpora dan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi.
Puluhan wirausaha muda yang tergabung dalam Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) itu hadir dalam bimtek di Cafe Larsen The Place, Jl Gading Tutuka, Soreang (28/10/2023). Turut hadir perwakilan dari Kemenpora yang sekaligus melakukan monitoring.
“Ini kegiatan yang sangat positif. Diharapkan lahir wirausaha muda baru yang bisa menangkap setiap peluang bisnis,” ujar Rudi Al’ Aidin, perwakilan dari Asdep Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Kemenpora RI.
Acara terasa lebih bermakna karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Topiknya pemberdayaan ekonomi pemuda.
Turut hadir sejumlah narasumber dari praktisi wirausaha. Juga Dr M. Hailuki, tenaga ahli Komisi X DPR yang juga ketua rumah aspirasi Dede Yusuf di dapil Jabar II.
“Kita hadir untuk monitoring memastikan kegiatan ini terlaksana maksimal dan memberi manfaat,” tegas Rudi yang sebelum jadi ASN dikenal sebagai atlet tenis meja ini.
“Apa pun programnya kegiatan pemerintah harus memberi manfaat,” tandasnya.
Hailuki menyampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf berhalangan hadir karena lagi kunjungan kerja ke Ceko. Meskipun begitu, kegiatan tetap berlanjut dengan melibatkan para pemuda yang punya minat usaha. Atau mengembangkan usaha yang sudah ada.
Sementara itu, Tubagus Wijaya bercerita jatuh bangun mengembangkan usaha. Dimulai saat dirinya mengembangkan bisnis parfum sesuai karakter pribadi pemakainya.
“Dulu, awal-awal sebelum booming market place, saya bisnis parfum secara online. Omsetnya sempat Rp 2 miliar per hari,” kata TW, demikian pengusaha muda yang pernah jadi ketua DPW FKP Jabar ini.
Dia cerita bermetamorfosis dari vokalis band jadi pengusaha. “Pas pandemi semua bisnis hancur, termasuk juga bisnis yang saya jalani,” katanya.
Berdasarkan pengalamannya, bisnis yang kokoh harus ditopang oleh kastemer. Baginya, satu dolar dari kastemer jauh lebih berarti daripada satu juta dolar dari investor.
“Satu juta dolar dari investor kita dituntut untuk melunasi, untung terus, dan tahan banting dengan segala tuntutan yang aneh-aneh dari investor,” ungkap TW yang juga sekretaris Bintang Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Bandung ini. (R-03)