BANDUNG, WR- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumut terancam gagal. Penyebabnya pelaksanaan PON bersamaan dengan hajat politik Pilkada serentak.
“Tahun depan, September atau Oktober semua daerah lagi fokus Pilkada serentak. Juga ada transisi kepemimpinan nasional,” jelas Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf saat bimtek Kemenpora di Cangkuang, Kabupaten Bandung (9/12/2023).
Dede Yusuf menegaskan, Komisi X sudah menerima aspirasi dari DPR Aceh. Pemerintah diminta segera ambil sikap. Apakah PON bisa tetap sesuai jadwal atau ada opsi lain.
“Tahun 2024 semua daerah baik provinsi ataupun kabupaten dan kota juga dipimpin Pj, penjabat,” tegas politikus senior Partai Demokrat ini.
Penjabat kepala daerah tidak sekuat kewenangan gubernur dan bupati/walikota hasil pilkada. Alokasi anggaran juga banyak tersedot ke Pilkada serentak.
“Anggaran pemerintah Aceh dan Pemda Sumut tentu sangat berat jika diharuskan membangun sarana prasarana PON,” katanya.
Padahal, sebagai tuan rumah diperlukan 2-3 triliun untuk penyediaan sarana dan prasarana. Beban anggaran yang sangat besar.
Semua provinsi yang akan mengirimkan kontingen juga terbebani. Anggaran hibah ke KONI daerah pasti jauh berkurang.
Sementara, para atlet juga diliputi ketidakpastian. Mereka tetap berlatih tanpa kepastian anggaran.
“KONI daerah dan cabor khawatir tidak mendapat hibah yang cukup. Akibatnya target prestasi dan jadwal pelatda juga diliputi ketidakpastian,” papar wakil rakyat dari dapil Jabar II ini.
Sebelum akhir tahun, pemerintah harus segera bersikap. Bisa lewat keputusan presiden (Keppres) atau instruksi presiden (Inpres) mengenai nasib PON Aceh-Sumut. Khususnya soal waktu.
“Salah satu opsinya, dari sejumlah masukan ada usulan PON dilaksanakan awal tahun 2025. Tapi namanya tetap PON Aceh-Sumut 2024. Itu sebagai masukan,” kata Dede Yusuf.
Hal itu pernah terjadi saat PON 2020 di Papua. Awalnya PON direncanakan Oktober 2020. Tapi karena pandemi Covid-19, hajat olahraga nasional empat tahunan itu digelar Oktober 2021. Namun namanya tetap PON 2020 Papua.
“Keputusan ini sangat urgent karena sangat dinanti, khususnya oleh tuan rumah,” tandas Dede Yusuf. (R-03)